In God We Trust' -- hanya kepada Tuhan kita percaya -- kalimat itu muncul untuk kali pertamanya di lembaran uang dolar Amerika Serikat pada 1 Oktober 1957. Dikutip dari situs Historynet.com, pencantumannya bertujuan untuk membedakan AS dari seterunya Uni Soviet yang menyatakan diri ateis.
Meski muncul di lembaran dolar di tengah Perang Dingin, kalimat tersebut sudah ada duluan di uang koin sejak 1864. Dikutip dari situs resmi Departemen Keuangan Amerika Serikat atau US Department of Treasury, ada latar belakang mengapa moto 'In God We Trust' diukir di uang logam sejak 1864. Yakni, sentimen keagamaan yang meningkat selama Perang Saudara.
Menteri Keuangan saat itu, Salmon P. Chase menerima banyak permohonan dari orang-orang taat dari penjuru negeri -- yang meminta agar AS mengakui Ketuhanan, salah satunya dengan cara mencantumkannya pada uang koin.
"Berdasarkan catatan Departemen Keuangan, permohonan pertama datang dalam bentuk surat bertanggal 13 November 1861. Ditulis untuk Menteri Keuangan oleh Pendeta M. R. Watkinson, pemuka agama Minister of the Gospel di Ridleyville, Pennsylvania," demikian dimuat situs www.treasury.gov.
Pada 11 Juli 1955, Presiden AS kala itu Dwight D. Eisenhower menandatangani UU yang mengharuskan tulisan "In God We Trust" muncul pada semua uang kertas dan koin. Setahun kemudian, Kongres meloloskan sebuah resolusi yang menyatakan frasa tersebut resmi menjadi semboyan nasional Amerika Serikat, menggantikan "E Pluribus Unum"-- yang diambil dari Bahasa Latin yang secara harafiah berarti "dari banyak menjadi satu".
Wakil rakyat dari Florida, Charles E. Bennett adalah yang mengusulkan resolusi tersebut di hadapan parlemen. Di depan Kongres, ia mengatakan bahwa AS didirikan dalam suasana spiritual dan dengan kepercayaan yang teguh kepada Tuhan. "Sentimen kepercayaan pada Tuhan adalah hal yang bersifat universal dan abadi. Namun khusus untuk 4 kata, 'In God We Trust' adalah asli milik AS," kata dia seperti dimuat situs history.house.gov.
Digugat Kaum Ateis
Seiring berlalunya waktu, sejumlah orang berpendapat, frasa "In God We Trust" tak lagi relevan. Kaum ateis dari Freedom From Religion Foundation yang diwakili pengacaranya, Michael Newdow merasa 'dipaksa' mengakui Tuhan -- yang tak mereka yakini -- kapan pun mereka memegang uang.
Newdow mengklaim bahwa penempatan moto pada uang kertas dan dan koin tidak konstitusional, melanggar klausul Amandemen Pertama.
Namun, permohonan tersebut ditolak hakim Harold Baer, Jr pada Desember 2013. "Tak ada pelanggaran konstitusional terkait pemuatan moto dalam mata uang," kata dia seperti dimuat Huffington Post.
Selain pemuatan 'In God We Trust' pada lembaran dolar AS, sejumlah peristiwa sejarah terjadi pada tanggal 1 Oktober.
Hari itu di tahun 1946, 11 penjahat perang Nazi divonis hukum gantung di Pengadilan Nuremberg. Mereka adalah Hermann Goring, Alfred Jodl, Hans Frank, Wilhelm Frick, Ernst Kaltenbrunner, Wilhelm Keitel, Joachin von Ribbentrop, Fritz Saukel, Arthur Seyss-Inquart, Julius Streicher, dan Alfred Rosenberg.
Sementara, pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok dan mendirikan sebuah negara komunis. Hari yang sama di tahun 1960, Nigeria merdeka dari Inggris.
Dalam bidang teknologi dan sains, pada 1 Oktober 1958, Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) lahir, menggantikan National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) yang telah beroperasi selama 43 tahun.
Sementara di tahun 1964, kereta super cepat Shinkansen mulai melayani transportasi antara Tokyo dan Osaka. Lalu pemindaian otak CT atau CAT untuk kali pertamanya dilakukan di Atkinson Morley Hospital di Wimbledon, London pada tahun 1971.
Tercatat tanggal yang sama di tahun 1982, compact disc player pertama diluncurkan oleh Sony.
0 komentar:
Posting Komentar