WASHINGTON - Pengawal Presiden Amerika Serikat (AS), Secret Service, pernah diliputi kecerobohan ketika menjaga keamanan Gedung Putih pada 2011 silam.
Dilaporkan, Secrer Service tidak menyadari bahwa Gedung Putih ditembaki oleh orang tidak dikenal. Mereka bahkan membutuhkan waktu empat hari untuk menentukan bahwa kediaman resmi Presiden AS itu telah ditembak.
Melalui laporan yang dikeluarkan oleh the Washington Post, respons dari Secret Service saat itu sangat lamban dan tidak sigap. Setidaknya tujuh peluru ditembakkan ke tangga Gedung Putih, sekira 640 meter dari Sayap Selatan.
Setelah diselidiki diketahui Oscar R. Ortega-Hernandez menjadi pelaku dari penembakkan itu. Namun tetapi disesalkan respons lamban dari Secret Service.
Presiden Barack Obama dan Istrinya, Michelle, tidak berada di Gedung Putih saat penembakan. Tetapi putri bungsunya, Sasha berada di dalam kamarnya, sementara kakaknya, Malia, tengah dalam perjalanan pulang ke Gedung Putih.
Ketika para agen Secret Service bergegas untuk merespons tembakan itu, datang panggilan dari supervisor yang sedang bertugas. "Tidak ada tembakan, lupakan saja," peringatan dari supervisor itu, dalam laporan yang dikeluarkan The Washington Post, Senin (29/9/2014).
Bahkan pihak Secret Service tidak berbuat apapun ketika Ortega melarikan diri dari lokasi kejadian dengan mobil dan dalam kecepatan tinggi. Alasan supervisor dari Secret Service itu cukup mengejutkan, menurutnya suara tembakan itu berasal dari suara berisik yang berasal dari sebuah kendaraan.
Pada akhirnya, pihak Secret Service pun menyadari bahwa apa yang mereka dengar merupakan tembakan. Namun mereka menilai suara tembakan itu berasal dari adu tembak yang dilaukan oleh kelompok preman dan bukan merupakan tembakan yang disengaja.
Setelah empat hari, Secret Service baru mengakui bahwa Gedung Putih sudah ditembak, itu pun baru mereka akui setelah petugas pembersih menyadari adanya kerusakan.
Meskipun sudah sadar adanya penembakan, Secret Service baru melakukan interogasi terhadap saksi kunci keesokan harinya. Penyelidikan dilakukan setelah peluru ditemukan dan hanya melakukan inpeksi seperlunya.
Ortega akhirnya berhasil ditangkap dan divonis penjara 25 tahun. Pihak Secret Service pun memberikan komentarnya atas masalah ini.
0 komentar:
Posting Komentar