Polisi menemukan wanita 22 tahun itu sedang duduk di bangku di San Pedro Town -- negara bagian Sao Paolo, dengan pisau masih tertancap beberapa inci ke dalam tengkoraknya.
Meskipun darah mengalir dari lukanya, Alcileide masih sadar dan mampu menjelaskan kepada penyidik apa yang terjadi padanya. Ia juga menyebut pemuda 19 tahun yang merupakan mantan pacarnya, Roberto Martins dos Anjos sebagai pelakunya.
Seperti diberitakan Daily Mail, Sabtu (4/10/2014), insiden tragis itu ternyata bermula dari pertengkaran Alcileide Rodrigues dos Santos dengan mantan kekasihnya.
Polisi menemukan wanita 22 tahun itu sedang duduk di bangku di San Pedro Town -- negara bagian Sao Paolo, dengan pisau masih tertancap beberapa inci ke dalam tengkoraknya.
Meskipun darah mengalir dari lukanya, Alcileide masih sadar dan mampu menjelaskan kepada penyidik apa yang terjadi padanya. Ia juga menyebut pemuda 19 tahun yang merupakan mantan pacarnya, Roberto Martins dos Anjos sebagai pelakunya.
"Alcileide mengaku diserang oleh mantan pacarnya hari Selasa 2 Oktober sekitar pukul 05.00, tetapi ia tak mengungkapkan apa yang diributkan, dia juga tidak menjelaskan mengapa bisa berakhir tragis seperti itu," ujar salah satu petugas.
Setelah ditusuk, Alcileide mencari pertolongan sembari duduk di bangku terdekat. Di mana akhirnya polisi lewat dan melihatnya berlumuran darah, dengan pisau dapur putih besar di alis kanannya.
Petugas pun membawanya ke mobil, dan memberikan pertolongan darurat petama di dekat Kantor Polisi Pusat. Lalu memindahkannya dengan ambulans ke Rumah Sakit Estadual Mário Covas.
Beruntung pisau yang tembus beberapa inci ke dalam tengkoraknya itu tidak mengenai otak. Lukanya pun tak separah dugaan awal. Meski tetap harus menjalani perawatan. Sementara polisi menyelidiki kasusnya.
Tersangka utama, Anjos -- mantan pacar Alcileide, saat ini masih dicari. Kasus itu pertama kali didaftarkan oleh petugas lokal di Distrik Sao Bernardo do Campo. Polisi militer Sao Paolo juga turun tangan dalam menangani masalah tersebut.
Kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan sedang berkembang di Brasil. Menurut data statistik yang dirilis tahun lalu, perbandingannya: seorang wanita diserang setiap 15 detik dan satu tewas setiap dua jam.
Brasil memiliki tingkat tertinggi ketujuh untuk kasus kekerasan terhadap perempuan di dunia dalam tiga dekade terakhir. Sekitar 92.000 wanita meregang nyawa di dalam rumah mereka sendiri Tragis!
0 komentar:
Posting Komentar